London (ANTARA) - Negara-negara G7 meminta Taliban untuk segera membatalkan larangan terhadap perempuan yang bekerja dengan LSM nasional dan internasional.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kamis, para menteri luar negeri G7 dan perwakilan tinggi Uni Eropa (EU) mengatakan bahwa mereka sangat prihatin atas perintah Taliban yang "sembrono dan berbahaya."
"Taliban terus menunjukkan penghinaan mereka terhadap hak, kebebasan, dan kesejahteraan rakyat Afghanistan, khususnya perempuan dan anak perempuan... dan ketidaktertarikan mereka pada hubungan normal dengan masyarakat internasional," kata G7.
Ketika menyoroti peran sentral perempuan dalam operasi kemanusiaan dan kebutuhan dasar, para menlu G7 mengatakan mereka mendukung seruan rakyat Afghanistan agar anak perempuan dan perempuan kembali bekerja, bersekolah, dan mengenyam pendidikan tinggi di universitas.
Sebelumnya, kepala komite penting yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan menekankan bahwa larangan tersebut mengandung konsekuensi langsung yang mengancam jiwa semua warga Afghanistan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: G7 minta Taliban batalkan larangan terhadap pekerja bantuan perempuan
Berita Lainnya
Hilirisasi kunci resiliensi rantai pasok global, ungkap Mendag
Minggu, 29 Oktober 2023 12:53 Wib
KTT ASEAN-Jepang lanjutkan agenda G7
Rabu, 6 September 2023 7:58 Wib
Ekspor kendaraan Jepang ke Rusia disetop
Sabtu, 29 Juli 2023 7:15 Wib
BIden katakan ketegangan AS dengan China akan segera mencair
Senin, 22 Mei 2023 16:01 Wib
AS bantu Ukraina Rp5,6 triliun
Senin, 22 Mei 2023 7:06 Wib
Presiden dan CEO perusahaan Jepang adakan petemuan
Minggu, 21 Mei 2023 7:31 Wib
Jokowi bawa pesan "global south" di KTT G7
Sabtu, 20 Mei 2023 18:04 Wib
RI tingkatkan upaya pertumbuhan inklusif
Minggu, 14 Mei 2023 7:22 Wib