PMK dan LSD berpotensi ganggu produktivitas ternak

id Vaksinasi LSD Sleman ,Penyakit LSD ,PMK ternak ,Kabupaten Sleman ,Dinas Pertanian Sleman

PMK dan LSD berpotensi ganggu produktivitas ternak

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI drh Makmun menyerahkan secara simbolis 1.300 dosis vaksin LSD oleh kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada peluncuran vaksin LSD perdana di Kabupaten Sleman, Rabu (18/1/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Sleman (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh Makmun menyatakan terdapat dua penyakit yang berpotensi mengganggu produktivitas ternak yakni penyakit mulut dan kuku (PMK) serta "Lumpy Skin Disease" (LSD) apabila tidak ditangani dengan benar.

"Kami mengapresiasi Kabupaten Sleman yang melakukan "kick off" atau meluncurkan vaksinasi LSD pertama kali," kata drh Makmum saat peluncuran vaksinasi perdana LSD di Sleman, Rabu.

Ia berharap vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dapat dilaksanakan di daerah lain untuk menekan penyebaran virus LSD.

Ia juga berharap vaksinasi ini dapat dilaksanakan dengan baik dan pada 2023 seluruh populasi sapi dan kerbau di Indonesia akan menjadi sasaran vaksinasi untuk mengendalikan kedua penyakit tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan kasus penyakit LSD pertama di Sleman ditemukan oleh petugas dokter hewan di wilayah kerja Puskeswan Mlati pada 22 Desember 2022 dengan gejala klinis muncul benjolan pada kulit sapi.

LSD adalah penyakit infeksius yang disebabkan capripox virus yang termasuk family poxviridae yang juga dikenal dengan nama Neethling Virus. LSD memiliki tingkat kematian 10 persen namun keparahan penyakit hingga 45 persen dan penyakit tersebut tidak menular kepada manusia.

Ternak yang terserang LSD mengalami penurunan produksi susu, penurunan berat badan, infertilitas, sterilitas pada sapi pejantan bibit, keguguran, dan kerusakan kulit permanen sehingga peterna berpotensi mengalami kerugian ekonomi.

Sampai saat ini penyakit LSD ini hanya menyerang ternak sapi atau kerbau dan sering dihubungkan dengan wabah penyakit cacar pada ternak domba (Sheep pox).

Penularan LSD dapat terjadi melalui kontak langsung hewan yang sakit, atau lewat makanan dan minuman yang tercemar penyakit bahkan dipercaya transmisi dari vektor pembawa penyakit seperti nyamuk (Culicoides), lalat (Stomoxys sp), dan caplak (Riphicephalus sp).

Pewarta :
Editor: Eka Arifa
COPYRIGHT © ANTARA 2024