Harga cengkih di tingkat petani Rp90 ribu/kg

id Harga cengkih di tingkat petani Rp90 ribu/kg

Harga cengkih di tingkat petani Rp90 ribu/kg

Petani Kulon Progo, panen raya cengkih (cybersulut.com )

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Harga cengkih di tingkat petani Kecamatan Girimulyo daj Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp32 ribu per kilogram untuk basah dan Rp90 ribu/kg cengkih kering.

"Untuk cengkih basah, harga di kisaran antara Rp30 ribu dan Rp32 ribu/kg, sedangkan harga cengkih kering tiga kali lipat harga cengkih basah sekitar Rp90 ribu hingga Rp96 ribu/kg," kata petani Girimulyo Satinah di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan bahwa dirinya memiliki ratusan batang tanaman cengkih. Namun, belum semua berbunga karena sebagian tanaman, termasuk baru berumur beberapa tahun. Yang sudah berbunga merupakan tanaman lama yang setiap berbunga tidak dapat maksimal. Menjelang berbunga, tanaman sempat terserang cacar daun.

"Waktu panen tidak dapat bareng. Yang daerah yang lebih dingin, tanaman baru mulai bergunga," katanya.

Kemudiah, sejumlah petani cengkih di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh yang dihubungi mengungkapkan waktunya untuk dipanen tidak bersamaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada tanaman yang baru mulai berbunga dan ada yang sudah waktunya untuk dipetik.

"Hal ini menyebabkan waktu panen lebih panjang. Ada cengkih sudah waktunya dipanen. Akan tetapi, ada tanaman yang mulai berbunga. Memanennya tidak dapat bersamaan seperti tahun lalu," kata petani cengkih warga Jetis, Desa Pagerharjo, Sumariyo.

Seperti diketahui, warga sempat membiarkan tanaman cengkih tidak terawat bersamaan ada tata niaga cengkih pada masa Orde Baru. Harga panenan cengkih dari petani terpuruk. Bahkan, sebagian warga merombak dengan komoditas perkebunan lain.

Warga Kalinongko, Desa Pagerharjo, Suwarni mengatakan bahwa panenan tahun ini mengalami penurunan daripada tahun lalu. Hanya waktu masa panen lebih panjang karena tanaman berbunga tidak bersamaan.

"Panenan tahun lalu bisa mencapai 3 kuintal, sedangkan untuk tahun ini diperkirakan hanya setengahnya. Setelah tidak ada panenan, biaanya harga akan naik bisa mencapai Rp140 ribu/kg," katanya.


(U.KR-STR)