Masyarakat Kulon Progo mulai panen cengkih

id panen cengkih

Masyarakat Kulon Progo mulai panen cengkih

Petani Kulon Progo, panen raya cengkih (cybersulut.com )

Kulon Progo (Antara) - Masyarakat Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai panen cengkih sebanyak satu ton setiap pedukuhan.

Kepala Desa Pagerharjo Wihidayat di Kulon Progo, Kamis, mengatakan seluruh pendukuhan di Desa Pagerharto diperkirakan mencapai 20 ton, atau satu ton per pedukuhan.

"Hasil panen tahun ini tidak banyak, bila dibandingkan saat panen raya. Panen raya biasa terjadi setelah kemarau panjang," kata Wihidayat.

Ia mengatakan harga cengkih basah sebesar Rp30 ribu, dan cengkih kering Rp90 ribu per kilogram. Harga cengkih kering mengalami penurunan cukup signifikan, dari Rp250 ribu menjadi Rp150 ribu, dan sekarang Rp90 ribu.

"Harga cengkih setiap musim panen dipastikan mengalami penurunan. Namun harga Rp90 ribu per kg masih cukup tinggi," katanya.

Dia mengatakan masyarakat tidak bisa melakukan sistem tunda jual cengkih hingga harga tinggi. Hal ini dikarenakan hasil panen untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Masyarakat tidak bisa melakukan tunda jual karena kebutahan tinggi. Kalau pun bisa, paling lama satu tahun," katanya.

Menurut dia, kondisi tanaman cengkih sudah tua. Untuk itu, sebagian masyarakat mulai melakukan peremajaan tanaman cengkih dengan harapan empat hingga enam tahun kedepan sudah panen.

Namun demikian, ia mengakui peremajaan cengkih bukan persoalan mudah. Petani harus memotong tanaman lain supaya tanaman cengkih bisa tumbuh dengan baik.

"Menanam tanaman cengkih baru sangat sulit. Untuk menanam tanaman cengkih membutuhkan penyinaran yang cukup. Masyarakat tidak mungkin menebang pohon-pohon yang sudah tumbuh baik untuk membuat lahan cengkih," katanya.

Hal yang sama diungkapkan tokoh masyarakat Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Budi Utama mengatakan hasil panen saat ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Ia menceritakan pada waktu ada Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkih (BPPC), harga cengkih jatuh. Kemudian, masyarakat tidak merawat tanaman dan menebangi tanaman cengkih.

"Sekarang, petani baru tanam, saat harga cengkih baik, yakni sekitar empat tahun yang lalu," katanya.

(KR-STR)