Sleman mencegah kejahatan anak di jalanan melalui "Geber Penak"

id Pencegahan Kejahatan Anak ,Kejahatan Jalanan Anak ,Satpol PP Sleman ,Geber Penak ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Sleman mencegah kejahatan anak di jalanan melalui "Geber Penak"

Duta Anti Kekerasan Anak di Jalanan membacakan komitmen untuk senantiasa mendukung pencegahan kekerasan yang melibatkan anak dan peserta didik di jalanan pada uncak kegiatan Geber Penak di Sleman, Selasa (31/10/2023). ANTARA/HO-Dinas Kominfo Sleman

Sleman (ANTARA) - Kelompok Kerja (Pokja) Tindakan Preventif Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Kejahatan Anak di Jalanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan sosialisasi dan asesmen terhadap siswa SMP dan SMA sederajat melalui "Gerakan Bersama Perlindungan Anak" (Geber Penak).

"Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Sleman dalam upaya menanggulangi kekerasan dan kejahatan yang melibatkan anak peserta didik, sekaligus sekaligus upaya untuk mewujudkan generasi Sleman yang berkualitas dan berdaya saing," kata Ketua Pokja Preventif Satgas Pencegahan Kejahatan Anak di Jalan Sleman Shavitri Nurmala Dewi di Sleman, Selasa.

Menurut dia, gerakan yang terselenggara berkat kerja sama antara Pemkab Sleman, Polresta Sleman dan berbagai organisasi peduli anak ini telah melewati tahap pertama di mana dilakukan kunjungan ke tujuh belas lokasi SMP, MTS, SMA/SMK di sembilan kapanewon (kecamatan) dengan melakukan sosialisasi, asesmen, dan pendampingan psikologis terhadap anak didik.

"Dari kunjungan tersebut, ditemukan berbagai bentuk pelanggaran/kenakalan anak didik seperti merokok, minum alkohol, berpacaran yang berlebihan, menyimpan atau menonton film atau video yang berbau pornografi, serta ada juga ditemukan pil napza di dalam tas sekolah. Selain itu ada juga siswa yang menyayat tangan dengan menggunakan silet atau cutter," katanya.

Shavitri yang juga merupakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman tersebut mengatakan, setelah dilakukan asesmen psikologi, temuan kenakalan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memberikan pembinaan, pendampingan, bahkan rehabilitasi, tergantung kategori pelanggarannya.

"Sinergisitas pihak sekolah dengan orangtua, siswa dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kegiatan anak didik. Diharapkan kegiatan Geber Penak ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan dengan menyasar lebih banyak sekolah di Kabupaten Sleman," katanya.

Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Pemerintahan dan Hukum Jazim Sumirat mengatakan bahwa Geber Penak ini merupakan upaya dalam pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan dan kesehatan serta mendapatkan pengasuhan yang baik agar terlindungi dari segala bentuk kekerasan.

Menurut dia, usia SMP hingga SMA merupakan masa yang rentan dengan berbagai pengaruh negatif. Oleh karena itu setiap anak perlu membentengi diri dengan pengetahuan serta didukung dengan support sistem yang baik yakni keluarga dan circle pertemanan positif.

"Menyadari hal tersebut, Pemkab Sleman memberikan pembinaan dan pendampingan baik dari sisi psikologi maupun dari sisi keagaaman dan pendekatan humanis dari kepolisian. Diharapkan dengan pendampingan dan pembinaan yang tepat dapat mencegah pencegahan kekerasan terhadap anak," katanya.

Ia juga berpesan kepada setiap orangtua dan tenaga pendidik lainnya, agar dapat mengimbau dan tidak berhenti mengingatkan putra-putrinya agar tidak terlibat dalam aksi kenakalan yang kerap kali berpotensi menimbulkan kekerasan dan kecelakaan yang membahayakan diri.

Puncak kegiatan Geber Penak digelar di Sleman tersebut, dilakukan juga pembacaan komitmen oleh Duta Anti Kekerasan Anak di Jalanan untuk senantiasa mendukung pencegahan kekerasan yang melibatkan anak dan peserta didik di jalanan.
 
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024