Gunung Kidul ajukan penambahan kuota solar bersubsidi

id budi martono sekda

Gunung Kidul ajukan penambahan kuota solar bersubsidi

Sekretaris Daerah Gunung Kidul, Budi Martono (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengajukan penambahan kuota stok solar bersubdisi karena di daerah ini sering terjadi kekosongan.

Sekertaris Daerah (Sekda) Gunung Kidul Budi Martana di Wonosari, Selasa, memgatakan pihaknya menerima laporan mengenai kelangkaan solar di beberapa SPBU setempat.

"Kami akan coba lihat dua minggu kedepan, nanti baru kami konsultasikan ke provinsi. Saat ini baru akan dihitung kebutuhan. Kami berharap tidak memengharuhi industri di Gunung Kidul," kata Budi.

Ia mengatakan pemkab akan bekerja sama dengan kabupaten lainnya di sekitar wilayah DIY untuk mengantisipasi kelangkaan BBM.

"Jika memungkinkan ada wilayah yang berlebihan, kami minta untuk dialihkan ke Gunung Kidul," katanya.

Akibat kelangkaan, puluhan angkutan umum dan truk mengantre di SPBU 4455807 jalan Baron-Wonosari Gunung Kidul untuk mengantre bahan bakar jenis solar bersubsidi pada Senin, 25 Maret.

Dari pantauan di lokasi puluhan angkutan umum, mobil boks, dan truk memadati jalur masuk pompa bensin. Sebagian besar sudah menunggu sejak sore untuk mendapatkan solar subsidi yang beberapa hari terakhir pasokannya berkurang untuk wilayah Gunung Kidul.

Sugiyarto, sopir angkutan wonosari-Jepitu, mengaku antre untuk membeli solar di SPBU yang terletak tidak jauh dari terminal lama. Dia mengaku sudah mencari hampir semua SPBU di kota Wonosari, namun semuanya sudah habis.

"Saya sudah mencari di empat SPBU tetapi semuanya habis," katanya.

Minimnya stok BBM solar bersubsidi membuat dirinya harus memutar balik kendaraan dan memilih kembali mengantre besoknya.

Pengawas SPBU di Gunung Kidul Winarno mengatakan, pada Minggu, 24 Maret 2013 jumlah kiriman solar bersubdisi sebanyak 8 ton. Padahal biasanya setiap hari dikirim 16 ton. "Saya tidak tahu alasan pengurangannya," katanya.

Diakuinya, banyak pelanggan SPBU yang bertanya kepada dirinya terkait sering habisnya stok solar bersubsidi.

(U.KR-STR)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024