Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Komando Distrik Militer 0730 setempat mewujudkan swasembada pangan 2015 di daerah ini.
Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Jumat, mengharapkan petani bersinergi untuk mewujudkan swasembada pangan di Gunung Kidul.
Pencapaian ini merupakan salah satu upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional yang dari waktu ke waktu mengalami penurunan.
"Salah satu penyebab penurunan ketahanan pangan bergantung pada beras," kata Badingah dalam sambutan penandatanganan nota kesepahaman bersama Pemkab Gunung Kidul-Kodim 0730.
Isi MoU yakni mewujudkan swasembada nasional peningkatan produksi ketahanan pangan 2015 dan peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai.
Badingah mengatakan pemkab terus berupaya meningkatkan produktivitas bahan pangan non-beras seperti ubi kayu, kedelai serta produk palawija dalam rangka mengurangi ketergantungan pada beras.
Ia mengatakan Pemkab Gunung Kidul gencar memanfaatkan lahan kering dan berbukit agar hasil produktivitas pertanian meningkat.
"Untuk meningkatkan swasembada diperlukan peran semua pihak. Pemkab membuat sarana pengairan yang selama ini menjadi masalah pertanian," katanya.
Dia mengatakan salah satu upayanya bekerja sama dengan Kodim 0730.
"Kami berharap penyuluh pertanian dan Kodim 0730 menjadi pendamping masyarakat dalam bertani. Tentunya mulai proses pembibitan, perawatan hingga pascapanen sehingga program swasembada regional dapat terwujud guna mendukung swasembada nasional," kata Badingah.
Komandan Kodim 0730 Letnan Kolonel Herman Toni mengatakan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) dijajaran Kodim 0730 Gunung Kidul kini wajib membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian.
"TNI akan menjadi pendamping petani untuk meningkatkan hasil pertanian, sehingga berdampak pada peningkatan hasil pertanian," kata Herman Toni.
Toni mengungkapkan sebelum terjun kemasyarakat, Babinsa telah diikutkan dalam pelatihan. Sehingga mereka mampu memberikan contoh yang baik kepada petani dalam pengelolaan dan perawataan pertanian.
"TNI juga akan membantu bibit, ikut mengawasi distribusi pupuk, memberikan alat pertanian (traktor) dan membangun irigasi di Daerah Kedung Keris, Kecamatan Nglipar. Pembangunan akan dilakukan mulai tanggal 1-7 Maret," kata Toni.***3***
(T.KR-STR)
Berita Lainnya
Kebutuhan beras program makan siang gratis dihitung ulang, pinta Ketua MPR RI
Sabtu, 27 April 2024 6:41 Wib
Pemerintah berlakukan HET beras medium Rp12.500/kg
Rabu, 24 April 2024 19:53 Wib
Jokowi: Bantuan pangan beras tergantung APBN
Kamis, 4 April 2024 12:55 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo memastikan stok beras surplus 10.167 ton
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib
TPID sebut stok beras di Bantul aman jelang Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 20:00 Wib
Pemkab Gunungkidul menyalurkan bantuan beras cadangan pangan pemerintah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
Sleman memberikan subsidi untuk beras dan telur
Senin, 25 Maret 2024 18:19 Wib
Pemkab Sleman bersama BI pantau ketersediaan beras menjelang Lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 13:36 Wib