Gunung Kidul dirikan Mal Pelayanan Publik di Terminal Dhagsinarga

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan mendirikan Mal Pelayanan Publik di lantai II Terminal Dhaksinarga untuk mempermudah masyarakat mengakses pelayanan terpadu yang ditunjang akses transportasi yang mudah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Gunung Kidul Irawan Jatmiko di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan saat ini sedang proses perbaikan bagian lantai II Terminal Dhaksinarga, kemudian akhir tahun Mall Pelayanan Publik Dhaksinarga dapat dioperasionalkan.

“Dana yang digunakan untuk pembuatan Mal Pelayanan Publik ini di tahap awal Rp600 juta dari APBD Gunung Kidul. Nanti secara bertahap akan dimaksimalkan, kalau sekarang anggarannya masih untuk penanganan COVID-19. Kemudian ada juga dari APBN sumber dananya, ini yang banyak, sekitar Rp10 miliar, karena itu untuk pembuatan eskalator di dua sisi,” kata Irawan.

Dalam tahap awal, ada empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan membuka pelayanan di Mall Pelayanan Publik Dhagsinrga. Ke depan, setelah selesai tahap pembangunan infrastruktur pendukungnya, semua OP akan membuka unit pelayanan di situ termasuk dengan bank maupun instansi swasta lain.

"Memanfaatkan terminal ini karena kita membaca peluang. Kalau di daerah lain untuk membuat mall pelayanan publik ini anggarannya sampai Rp65 miliar. Kami ada ruang kosong yang dapat dimanfaatkan sehingga tercetuslah ide ini juga untuk menekan anggaran. Berkaitan dengan pergerakan ekonomi nanti pastilah ada nanti ada dampak signifikannya,” kata dia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Imran Rasyid mengapresiasi langkah Pemkab Gunung Kidul untuk memanfaatkan terminal tipe A di Gunung Kidul untuk dijadikan Mall Pelayanan Publik, sehingga meningkatkan aktivitas di terminal.

Untuk menindaklanjuti pembangunan Mall Pelayanan Publik Dhagsinarga, Pemkab Gunung Kidul dan Kemenhub melakukan kerja sama pinjam pakai Terminal Dhaksinarga.

"Inovasi dalam pemanfaatan ruang yang kurang maksimal perlu dilakukan. Kami serahkan sebisa mungkin Pemkab Gunung Kidul dapat menggunakannya dengan baik, misalnya dibuat untuk yang sekiranya ada daya tarik juga boleh,” katanya.