Yogyakarta (ANTARA) - Ekonomi kerakyatan mengutamakan pencapaian kemakmuran masyarakat dan bukan orang per orang, kata ekonom dan pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini, Ph.D
"Ekonomi kerakyatan sesuai amanah konstitusi UUD 1945 harus dimaknai sebagai sebuah sistem perekonomian yang bertujuan untuk merealisasikan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi," katanya pada Seminar Milad Ke-62 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Rabu.
Dalam seminar bertema Ekonomi Konstitusional Untuk Mewujudkan Indonesia Berkemajuan, Hendri mengatakan ekonomi kerakyatan adalah sebuah sistem ekonomi sesuai konstitusi bukan ekonominya rakyat (kelompok bawah/lokal).
Menurut dia, dalam konstitusi jelas disebutkan hak rakyat dan kewajiban negara untuk merealisasikan kedaulatan ekonomi seluruh rakyat dengan kewajiban negara untuk memberikan bekal maksimal (pendidikan, lahan, kapital) sehingga memberikan peluang besar bagi seluruh rakyat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi (demokrasi ekonomi) dan menikmati hasil kegiatan ekonomi.
"Jelas, dalam konstitusi disebutkan perekonomian diatur oleh negara (ada upaya nyata), bukan dilepaskan pada kekuatan pasar," kata Hendri.
Ia mengatakan ekonomi kerakyatan bukan ekonomi tertutup, namun ekonomi terbuka yang menempatkan kepentingan rakyat banyak dan kepentingan strategis nasional sebagai hal paling utama.
"Di era globalisasi semua negara tetap menempatkan kepentingan nasional sebagai dasar kebijakan untuk berkiprah di kancah global. Saat ini bahkan ada kecenderungan untuk proteksionis," katanya.
Rektor UAD Dr Muchlas MT mengatakan tradisi di UAD dalam melaksanakan milad, panitia setiap tahun digilir setiap fakultas. Tahun ini host-nya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UAD dan co host Fakultas Hukum UAD.
"Tema yang diangkat terkait persoalan bangsa dan negara yang dikaitkan dengan bidang ilmu host dan co host. Seminar ini memberikan sumbangan pemikiran mengenai ekonomi bangsa terkait dengan hal yang bersifat konstitusional," katanya.
Berita Lainnya
Rektor UAD melantik 15 kepala unit kerja dan 40 kepala bidang
Minggu, 18 Februari 2024 0:00 Wib
UAD mewisuda 2.871 lulusan
Minggu, 4 Februari 2024 1:05 Wib
UAD mengukuhkan tiga guru besar
Rabu, 31 Januari 2024 0:38 Wib
Rektor UAD melantik lima wakil rektor masa jabatan 2024-2028
Rabu, 17 Januari 2024 1:15 Wib
Muhammadiyah dan UAD gelar sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal
Sabtu, 6 Januari 2024 0:41 Wib
UAD kukuhkan tiga guru besar baru
Jumat, 29 Desember 2023 1:16 Wib
Tiga prodi UAD raih sertifikasi AUN
Rabu, 20 Desember 2023 0:46 Wib
UAD peringkat pertama PTS nasional pada Pimnas Ke-36
Selasa, 5 Desember 2023 22:19 Wib