Ortu harus perhatikan komposisi gizi bekal anak sekolah

id Gizi anak,stunting

Ortu harus perhatikan komposisi gizi bekal anak sekolah

Perwakilan Ahli Gizi Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya, Hilga Tiara Dewi, S.Gz, M.Si saat dijumpai dalam acara “Kick Off Program Lingkungan MAPAN di daerah Sunter”, Jakarta Utara, Minggu (23/7/2023) (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)

Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Ahli Gizi Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya, Hilga Tiara Dewi, S.Gz, M.Si menjelaskan bahwa membuat bekal bergizi untuk anak tak harus dengan nasi.

Hilga juga mengingatkan bahwa membuat bekal anak juga penting untuk memperhatikan komposisi gizi yang perlu didapatkan agar tetap terpenuhi.

“Pertama kebutuhan karbohidrat, sayur, protein dan buah. Tidak perlu kalau membuat bekal harus bikin nasi terus bikin tumis tempe dan lain-lain. Padahal karbohidratnya bisa dengan jagung rebus, proteinnya dari susu UHT, lalu buah potong,” ujar Hilga saat dijumpai di RPTRA Pulo Besar, Jakarta Utara, Minggu.

Jika ingin membuat hidangan yang sederhana tanpa memasak banyak lauk, Hilga menyarankan para ibu membuat bihun goreng. Sebab di dalamnya, para ibu bisa menambahkan sayur, serta ayam atau pun telur. Dengan demikian kebutuhan protein, serat dan karbohidrat anak telah terpenuhi.

Lebih dalam Hilga juga menjelaskan, membuat bekal untuk anak tak perlu harus satu kotak penuh. Namun, yang harus diperhatikan adalah komposisi gizi dari isi kotak bekal tersebut.

Orang tua juga perlu mengetahui bahwa kebutuhan gizi setiap anak berbeda-beda. Oleh sebab itulah, penting bagi para orang tua memeriksakan anak secara rutin untuk mengetahui seberapa banyak gizi yang dibutuhkan anak masing-masing.
“Kebutuhan gizi anak itu beda-beda, dari umur 0 bulan sampai kita dewasa itu berbeda, sehingga ada angka kecukupan gizi sesuai dengan masing-masing usia,” terang Hilga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli gizi sampaikan cara membuat bekal anak yang sehat

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024