Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta menganggarkan dana sekitar Rp1 miliar untuk biaya asuransi sejumlah gedung perkantoran dan kendaraan dinas operasional pada 2015.
"Kami sudah mulai memasukkan pembiayaan asuransi itu melalui layanan pengadaan secara elektronik. Pembiayaan asuransi dibagi dalam tiga kelompok," kata Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Senin.
Ketiga kelompok tersebut adalah asuransi untuk bangunan perekonomian sebesar Rp497,75 juta, asuransi untuk bangunan pemerintahan sebesar Rp299,6 juta dan asuransi untuk kendaraan dinas operasional sebesar Rp299,8 juta.
Jenis bangunan perekonomian yang akan diasuransikan adalah Pasar Beringharjo. "Pasar tersebut menjadi satu-satunya pasar tradisional yang akan diasuransikan. Pembiayaan asuransi pun mengikuti aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.
Berdasarkan aturan OJK, lanjut Hari, biaya asuransi untuk Pasar Beringharjo ditetapkan dalam batas terendah menyesuaikan kemampuan anggaran. "Oleh karena itu, kami baru mampu mengasuransikan satu pasar tradisional. Di Yogyakarta, ada 31 pasar tradisional. Biaya yang dibutuhkan untuk mengasuransikan semua pasar tentu sangat besar," katanya.
Sedangkan bangunan pemerintahan yang akan diasuransikan adalah seluruh bangunan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, serta bangunan di luar kompleks balai kota seperti sebagian kantor kecamatan.
"Asuransi belum menyentuh bangunan kantor kelurahan," katanya.
Sedangkan kendaraan dinas yang akan diasuransikan tercatat sebanyak 76 unit termasuk kendaraan dinas jabatan. "Belum semua kendaraan dinas diasuransikan. Kami prioritaskan pada kendaraan dinas baru karena kendaraan dinas yang berusia lebih dari lima tahun membutuhkan biaya asuransi yang lebih tinggi," katanya.
Hari mengatakan, asuransi untuk bangunan dan kendaraan dinas merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan pemerintah.
"Untuk asuransi kendaraan, semua jenis kerusakan akan ditanggung," katanya.
Ia menyebut, program asuransi tersebut dilakukan karena KotaYogyakarta cukup rawan terhadap potensi bencana alam seperti gempa bumi. "Kami tidak berhadap terjadi bencana apapun yang berpotensi menimbulkan kerusakan. Namun, langkah ini dilakukan sebagai upaya kehati-hatian menjaga aset," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Wisatawan Museum Batik Pekalongan, Jateng, dilatih cara membatik
Rabu, 24 April 2024 19:51 Wib
Pemkot Yogyakarta gelar upacara adat Mitoni untuk tekan stunting
Senin, 22 April 2024 10:49 Wib
Festival Rimpu Mantika 2024 promosikan potensi tiga daerah gaet wisatawan
Senin, 22 April 2024 6:32 Wib
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
17 ribu wisatawan banjiri Sabang, Aceh
Senin, 15 April 2024 13:32 Wib
Pemilir diminta jaga stamina-cek kendaraan
Sabtu, 13 April 2024 4:51 Wib
Pemkot Yogyakarta tidak menaikkan tarif parkir saat libur Lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib