Gunung Kidul (Antara Jogja) - Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Pertanian Bogor membangun penguatan teknologi pertanian dan tanaman pangan dengan menanam bawang merah di lahan tandus di Dusun Tanjung I, Bleberan, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Pertanian (BPAHP) Bogor bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta menerapkan sistem pompa air tenaga matahari dan sistem pertanian tepat guna.
"Kami berupaya memenuhi kebutuhan pangan dengan memaksimalkan lahan pekarangan untuk menanam cabai merah dan bawang merah," kata Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Pertanian Bogor Harmanto di Gunung Kidul, Rabu.
Ia mengatakan sistem dam parit dan pompa tenaga surya dalam penanaman bawang merah dapat dilakukan melakui sistem mulsa dan non-mulsa.
"Teknologi tersebut secara kajian dinilai lebih ekonomis karena sumber tenaga pengangkat air berasal dari tenaga matahari. Meski bertanam di musim kemarau dengan pengairan yang cukup, hasil tanaman bawang merah dapat mencapai hasil yang memuaskan," kata Harmanto.
Dia mengatakan memasuki musim kemarau seperti sekarang, warga diimbau memaksimalkan penananam bawang merah dan cabai. Selain pekarangan milik sendiri, warga yang tergabung dalam kelompok tani dapat memanfaatkan lahan khusus untuk bawang merah dan cabai.
"Ini diharapkan dapat menekan inflasi khusunya pada harga bawang merah dan cabai merah di indonesia," kata Harmanto.
Harmanto mengatakan sistem mulsa sangat cocok diterapkan pada daerah tandus karena dapat menghemat air. Selain itu sistem mulsa menurut kajian juga dapat menekan pertumbugan gulma dan rumput sehingga hasilnya dapat maksimal.
"Sistem mulsa sangat cocok diterapkan pada daerah tandus karena dapat menghemat air. Non-mulsa juga tetap bisa dilakukan, namun tadi kami lihat hasil tanaman lebih baik yang menggunakan mulsa,"katanya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Taruna Manunggal Heru Setyawan mengatakan selain pekarangan milik sendiri, warga yang tergabung dalam kelompok tani dapat memanfaatkan lahan khusus untuk bawang merah dan cabai.
Menurut dia, dua sistem tersebut dapat meningkatkan hasil pertanian sehingga program pemerintah dalam swasembada pangan dapat tercapai. "Di setiap rumah, saat ini penduduk mulai menanam bawang merah dan cabai. Dengan demikian, meski harga di pasar naik, pengaruhnya tidak terasa," katanya.
KR-STR
Berita Lainnya
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib