Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta terus menyempurnakan sistem informasi "electronic slum upgrading report" untuk memantau perkembangan penanganan kawasan kumuh menuju Yogyakarta bebas kumuh pada 2019.
"Sistem informasi itu sebenarnya sudah bisa diakses. Tetapi saat ini, kami terus menyempurnakan dan memutakhirkan `electronic slum upgrading report` (E-SURe)," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, sistem informasi E-SURe tersebut akan menampilkan berbagai informasi mengenai program penanganan kawasan kumuh yang dilakukan lintas instansi, termasuk perkembangan penanganan kawasan kumuh yang sudah berhasil dilakukan.
Oleh karena itu, lanjut dia, informasi yang tersedia harus selalu dimutakhirkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
"Masyarakat bisa ikut memantau dan mengetahui perkembanganan penanganan kawasan kumuh yang dilakukan secara terpadu. Program apa saja yang sudah dilakukan dan sampai dimana pencapaiannya bisa diketahui dengan mudah," katanya.
Sistem informasi tersebut akan memuat data mengenai hasil perkembangan penanganan kawasan kumuh, berita penanganan kawasan kumuh, serta testimoni masyarakat tentang program penaganan kawasan kumuh.
"Testimoni ini akan memicu semangat masyarakat lain untuk ikut aktif mengambil peran dalam menangani kawasan kumuh di lingkungannya," katanya.
Sistem informasi tersebut juga dilengkapi dengan peta tematik yang memuat data mengenai program penanganan kawasan kumuh yang sudah dilakukan. "Nanti akan dapat dilihat dengan mudah masalah yang dihadapi dan jenis program yang dibutuhkan," katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan, pada akhir tahun ini kawasan kumuh yang tersisa di Kota Yogyakarta adalah 144 hektare.
"Pada 2018, kami akan memaksimalkan upaya penataan kawasan kumuh sehingga beban penataan kawasan kumuh yang harus kami tangani pada 2019 akan semakin berkurang," katanya.
Sejumlah upaya yang akan dilakukan untuk pengurangan luasan kawasan kumuh pada 2018 sudah dimasukkan dalam perencanaan di antaranya penataan kawasan di sepanjang bantaran Sungai Winongo melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
(E013)
Berita Lainnya
Wisatawan Museum Batik Pekalongan, Jateng, dilatih cara membatik
Rabu, 24 April 2024 19:51 Wib
Pemkot Yogyakarta gelar upacara adat Mitoni untuk tekan stunting
Senin, 22 April 2024 10:49 Wib
Festival Rimpu Mantika 2024 promosikan potensi tiga daerah gaet wisatawan
Senin, 22 April 2024 6:32 Wib
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
17 ribu wisatawan banjiri Sabang, Aceh
Senin, 15 April 2024 13:32 Wib
Pemilir diminta jaga stamina-cek kendaraan
Sabtu, 13 April 2024 4:51 Wib
Pemkot Yogyakarta tidak menaikkan tarif parkir saat libur Lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib