Hasil rapid test COVID-19 ratusan warga Bantul dua orang reaktif

id rapid test bantul, Dinkes bantul, COVID-19, reaktif positif,Bantul

Hasil rapid test COVID-19 ratusan warga Bantul dua orang reaktif

Rapid test COVID-19 di halaman parkir Dinas Kesehatan Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Hasil rapid test tahap pertama hari ini didapati dua orang yang reaktif (rapid test positif), untuk riwayat penularan keduanya sedang ditelusuri.
Bantul (ANTARA) - Rapid diagnostic test atau tes cepat untuk Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap ratusan warga kabupaten itu dengan kriteria tertentu mendapati hasil dua orang yang reaktif atau positif.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Selasa, mengatakan warga yang mendaftar untuk screening rapid test  pada Selasa (5/5) ada 414 orang, namun yang tersaring memenuhi kriteria 170 orang dan harus mengikuti dua kali tahapan rapid test.

Baca juga: Polres Bantul menggiatkan penyuluhan kebijakan pencegahan COVID-19

"Hasil rapid test tahap pertama hari ini didapati dua orang yang reaktif (rapid test positif), untuk riwayat penularan keduanya sedang ditelusuri," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul ini.

Pria yang akrab disapa dokter Oky tersebut mengatakan saat ini kedua klien dengan hasil rapid positif berada di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul untuk penjadwalan swab pemeriksaan PCR.

Menurut dia, pelaksanaan rapid test COVID-19 di halaman parkir Dinas Kesehatan kali ini dikhususkan bagi warga Bantul dengan terlebih dahulu mendaftar mulai 3 Mei melalui aplikasi yang disediakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantul.

Dia mengatakan di dalam sistem warga yang mendaftar disaring secara sistem dengan kriteria pelaku perjalanan atau pemudik dari daerah terjangkit, seperti Jakarta dan sekitarnya, kemudian orang tanpa gejala yang berkontak erat dengan pasien positif terpapar virus corona.

Baca juga: Pemkab Bantul tutup Puskesmas Pleret karena tenaga medis isolasi mandiri

"Harapan dari pelaksanaan rapid test bagi awam yang berisiko ini bertujuan untuk meluaskan dan mempercepat penemuan orang tanpa gejala, sehingga bisa segera dipisahkan dari yang lain agar penularan bisa dicegah," katanya.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024