Kementan lakukan sidak di Pangandaran pantau ketersediaan pangan pokok

id kementan,pangan

Kementan lakukan sidak di Pangandaran pantau ketersediaan pangan pokok

Kementan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pangandaran pantau ketersediaan pangan pokok (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau ketersediaan 12 jenis pangan pokok di sejumlah kota dan kabupaten Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Pangandaran saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1443 H.

Siaran pers dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (YoMa) yang diterima di Yogyakarta, Sabtu, menyebutkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi didampingi Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto dan Kepala Dinas terkait melakukan sidak di Pasar Pangandaraan.

Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa ketersediaan 12 bahan pangan pokok di Pasar Pangandaran dalam kondisi aman. Pasokan pangan aman, dalam segi harga relatif stabil meskipun ada sedikit fluktuasi namun kurang dari 5 persen.

Beberapa komoditas juga terpantau mengalami penurunan harga seperti cabai merah, cabai keriting, dan cabai rawit sementara komoditas lainnya cenderung stabil.

"Saat sebelum puasa harga cabai keriting Rp60 ribu sekarang Rp30 ribu per kilogram, komoditas lain cenderung stabil seperti telur saat ini Rp24 ribu sebelum puasa antara Rp22 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogram, daging sapi sebelum puasa Rp130 ribu sekarang Rp140 ribu per kilogram," kata Dedi.

Sementara pasokan bawang merah , bawang putih, dan gula pasir terpantau aman baik dari segi pasokan maupun harga. Meskipun untuk komoditas minyak sawit curah sedikit kesulitan pasokan namun harganya cenderung normal.

"Minyak sawit curah agak kesulitan pasokan, namun minyak kemasan pasokannya cenderung berlimpah. Harga minyak goreng kemasan berkisar Rp 23-24 ribu per liter, sementara minyak curah Rp17 ribu per liter," kata Dedi.

Menurut dia, kegiatan sidak ini selain sebagai langkah untuk mengawal ketersediaan pangan pokok, namun juga ditujukan sebagai upaya pendeteksian peringatan dini atau "early warning system" (EWS) ketersediaan pangan nasional.

"Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi 'treatment' pemerintah," katanya.

Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran Dedi Surachman menambahkan bahwa komoditas beras dan telur ayam, Kabupaten Pangandaran mampu memproduksi sendiri.

"Sementara komoditas lainnya masih impor dari kabupaten tetangga atau impor dari luar negeri," katanya.

Menghadapi Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk memantau ketersediaan bahan pangan pokok. Hal ini sebagai salah satu wujud konkret komitmen Kementerian Pertanian untuk senantiasa menjamin ketahanan pangan nasional. 

"Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah," kata Syahrul.