RI: WTO dalam krisis, banyak kasus terbengkalai

id wakil tetap RI di Jenewa,PBB,WTO,sengketa dagang,larangan ekspor nikel

RI: WTO dalam krisis, banyak kasus terbengkalai

Tangkapan layar - Wakil Tetap RI untuk PBB dan organisasi internasional di Jenewa Febrian A. Ruddyard (kanan) dan Deputi Wakil Tetap RI I di Jenewa Achsanul Habib dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, Selasa (3/10/2023). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

Jakarta (ANTARA) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sedang berada dalam krisis menyusul menumpuknya sengketa dagang yang belum terselesaikan, kata Wakil Tetap RI untuk PBB dan organisasi internasional di Jenewa Febrian Ruddyard.

Febrian menyebut saat ini ada 29 kasus yang terbengkalai, termasuk banding Indonesia terhadap putusan WTO tentang larangan ekspor dan hilirisasi nikel.

"Banyaknya kasus yang dibiarkan mangkrak ini akan memperpanjang waktu tunggu penyelesaian sengketa," kata Febrian dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, Selasa.

Ia menilai proses banding di WTO mengalami kemacetan karena Badan Banding WTO yang tidak berfungsi setelah salah satu anggotanya, yakni Amerika Serikat (AS) menolak pembentukan majelis tersebut.

Sementara itu, Deputi Wakil Tetap RI II di Jenewa Dandy Iswara mengatakan tak ada konsekuensi apa-apa bagi Indonesia meskipun telah kalah gugatan oleh Uni Eropa di WTO.

Dia menyatakan Indonesia dapat tetap melanjutkan kebijakannya soal larangan ekspor nikel dan barang mentah lainnya karena belum ada keputusan final yang mengikat ketika Indonesia mengajukan banding.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI pandang WTO sedang dalam krisis karena banyak kasus terbengkalai
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024