Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam menyebutkan lebih dari 25.000 sekolah penugasan di berbagai jenjang telah menjadi tempat belajar dan mengajar bagi mahasiswa melalui Program Kampus Mengajar.
“Kampus Mengajar adalah sebuah kesempatan baik bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat di kampus masing-masing untuk diterapkan di sekolah sasaran,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Nizam mengatakan para mahasiswa dalam program ini bisa berkolaborasi bersama guru dengan menghadirkan variasi pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan yang berdasarkan ilmu di kampus.
Program Kampus Mengajar saat ini sudah memasuki angkatan ke-7 yang diharapkan mahasiswa dapat semakin meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan Indonesia.
Sebelum mengikuti program ini, peserta mendapatkan berbagai materi pembekalan terlebih dahulu untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan yang langsung disampaikan oleh para pakar di bidangnya masing-masing.
Berbagai pengetahuan penting sebelum penugasan mereka peroleh di antaranya terkait konsep dasar dan implementasi Kurikulum Merdeka SD, SMP, dan SMK, konsep dasar pedagogi, andragogi, konsep dasar literasi dan literasi digital.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 25 ribu sekolah jadi tempat aktivitas program kampus mengajar
Berita Lainnya
Mahfud MD: Saya tak pernah benar-benar pergi dari kampus
Selasa, 30 April 2024 19:04 Wib
ITS posisi kedua pendanaan program kreativitas mahasiswa terbanyak nasional
Senin, 22 April 2024 17:45 Wib
Universitas miliki peran penting gerakkan ekonomi daerah
Minggu, 21 April 2024 1:03 Wib
ITPLN bertekad menjadi kampus kelas dunia
Senin, 8 April 2024 19:06 Wib
UI-kampus di Korsel mengembangkan industri teknologi
Kamis, 4 April 2024 12:39 Wib
Genza Education sediakan solusi kampus terbaik melalui G-Advanced
Senin, 1 April 2024 18:49 Wib
12 PTN vokasi di Indonesia ikuti API Sarpras PTV
Jumat, 29 Maret 2024 0:21 Wib
12 mahasiswa Udinus Semarang pernah dikirim magang di Jerman
Kamis, 28 Maret 2024 21:07 Wib