Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kelompok tani Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan distribusi pupuk jenis urea yang dalam beberapa hari terakhir mengalami kelangkaan.
Kepala Dusun Pulegundes I, Desa Sidorejo, Pardiyem di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan kelompok tani di wilayahnya sudah menembus pupuk senilai Rp11 juta melalui agen Sinar Merapi. "Seharusnya jika sudah lunas dikirim semuanya, tetapi ini belum semuanya," kata Pardiyem.
Ia mengatakan akibat dari tersendatnya pupuk, membuat kelompok tani sering menjadi bahan pergunjingan warga karena pupuk yang seharusnya digunakan dalam masa tanam kali ini belum bisa didistribusikan. "Sudah berkomunikasi dengan agen tapi tetap saja belum ada kejelasan kapan barangnya dikirim," katanya.
Pardiyem mengaku sudah ada 175 orang yang menyetorkan uang, dan sudah sering menanyakan tentang keberadaan pupuk.
"Kami ingin kejelasan kapan pupuk itu ada, kasihan anggota kami," kata dia.
Ia mengatakan kasus serupa juga berlangsung di wilayah padukuhan lain seperti Bengle I, Pule Gundes II, dan Pule Kulon. Beberapa waktu lalu sempat berkomunikasi dengan salah satu dukuh ternyata nasibnya sama.
"Kasus ini jangan sampai berlarut-larut, kasihan petani yang sudah menunggu karena sudah waktunya tabur urea," kata Pardiyem.
Sementara itu, salah seorang petani setempat, Sawat mengaku sebagai anggota kelompok petani sudah menyetorkan uang, dan baru mendapatkan beberapa kilogram pupuk dan tidak merata bila disebar. "Sebenaranya sudah masuk ke masa sebar, tetapi sampai sekarang belum ada barang," kata dia.
Terpisah, pemilik agen Sinar Merapi Agus Riyanto mengatakan pihaknya melakukan pengiriman dua tahap. Yakni tahap pertama yang sudah membayar dan tahap kedua pada pengriman berikutnya. "Sisanya tinggal sedikit hanya 10 persen saja," kata Agus.
Ia mengatakan untuk pengiriman tahap ke dua akan dilakukan mulai minggu depan. Selain itu dia mengklaim pengiriman pada Pulegundes I sebanyak 250 sak. "Memang ada wilayah lain belum semua dikirim, masih kurang 50 sak dari total 250 sak," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Kelompok Tani Sleman lestarikan tradisi "wiwitan" jelang panen
Rabu, 27 Maret 2024 22:34 Wib
DPP Gunungkidul menggelar pekan tani perkenalkan produk pertanian
Senin, 4 Maret 2024 21:11 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Bantul terus sosialisasikan ke kelompok tani penebusan pupuk dengan KTP
Rabu, 28 Februari 2024 21:58 Wib
Kelompok tani Karangtengah Gunungkidul panen padi seluas 20 hektare
Rabu, 28 Februari 2024 20:05 Wib
Gunungkidul bangun jalan usaha tani di Karangmojo
Selasa, 27 Februari 2024 20:56 Wib
Bantul minta kelompok tani segera tanami padi lahan "bero"
Kamis, 22 Februari 2024 20:34 Wib
DKPP Bantul salurkan bantuan 88 alat mesin pertanian untuk kelompok tani
Rabu, 7 Februari 2024 10:47 Wib